Minggu, 17 Mei 2015

MAKALAH KIAT MENJADI GURU PROFESIONAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Guru adalah peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Guru menjadi pencetak generasi penerus umat manusia. Jika guru mengajar asal-asalan dan tidak profesional, maka akan beresiko dapat menghasilkan generasi penerus yang rusak sehingga akan menghancurkan peradaban masyarakat.
Guru juga merupakan salah satu unsur penting, apabila guru yang tidak mempunyai sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini karena guru merupakan salah satu tumpuan bagi Negara dalam dunia pendidikan.
Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Oleh sebab itu sangat diperlukan guru profesional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Dalam makalah ini membahas mengenai apa saja kiat menjadi guru profesional baik ditinjau dari kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik guru,  kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, serta ditinjau dari kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam. Harapan penyusun nantinya semoga kita semua menjadi guru yang profesional.

B.       Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi profesional guru?
2.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru?
3.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional ditinjau dari  kompetensi kepribadian guru?
4.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru?
5.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi sosial guru?
6.    Bagaimana kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam?

C.      Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu:
1.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi profesional guru.
2.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru.
3.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari  kompetensi kepribadian guru.
4.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru.
5.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi sosial guru.
6.    Untuk mengetahui kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam.








BAB II
PEMBAHASAN
KIAT MENJADI GURU PROFESIONAL

 Sebelum kita lebih lanjut membahas tentang kiat-kiat guru profesional, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa pengertian kiat. Kiat menurut kamus lengkap bahasa Indonesia berarti cara melakukan atau taktik.[1]
Sedangkan guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.[2]
Jadi kiat menjadi guru profesional adalah cara yang dilakukan guru untuk mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai seorang guru.

A.     Kiat Menjadi Guru Profesional
Untuk menjadi guru yang profesional, maka harus berupaya seoptimal mungkin memenuhi keempat kompetensi, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Adapun kiat-kiat agar dapat menjadi guru profesional ditinjau dari keempat kompetensi tersebut adalah :
1. Ditinjau dari kompetensi profesional guru
Seorang guru yang profesional sangat dituntut untuk dapat menguasai materi secara mendalam, struktur, konsep, dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, dan mampu menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai hal tersebut, maka ada beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu :
a.  Selalu berusaha agar tidak ketinggalan perkembangan ilmu yang berkaitan dengan bidang studi yang diajarkan.
b.  Carilah keanehan hubungan antar konsep yang mudah diingat.
c.  Selalu berusaha sharing dengan guru satu bidang studi, baik dari kelas yang setingkat maupun yang berbeda tingkat, agar wawasan ilmu selalu bertambah (terjadi pengayaan ilmu).
e.  Berusaha membuat ringkasan setiap materi pokok, baik yang berupa materi teoretis maupun rumus-rumus untuk perhitungan.
f.  Berusaha mengaitkan setiap konsep yang diajarkan dengan kehidupan peserta didik agar tercipta pembelajaran yang bermakna (meaningful learning).

2.  Ditinjau dari kompetensi pedagogik guru
Seorang guru yang ahli di bidang ilmu tertentu belum tentu ahli dalam mengajarkan kepada orang lain. Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar.
Berikut ini beberapa kiatnya.
a.  Membuat perencanaan yang matang mengenai semua yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
b.  Melakukan persiapan pembelajaran.
c.  Berusaha mencari strategi pembelajaran yang baru, baik strategi menerapkan metode-metode pembelajaran baru yang memenuhi PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).
d.  Refleksi diri setiap selesai pertemuan.
e.  Senantiasa mengasah kemampuan dasar mengajar.
f.  Berusaha hafal semua siswa.
g.  Piawai dalam memodifikasi metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, potensi sekolah, dan ketersediaan sarana prasarana, dan memper-timbangkan kemampuan akademis, tenaga, waktu, dan biaya.
h.  Berusaha menciptakan suasana rileks dalam belajar dengan cara menyelingi berbagai aktivitas menyenangkan.
i.  Memperluas dan memperdalam materi ajar sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik.
j.  Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan.
k. Mampu membimbing peserta didik dalam pengembangan potensi akademik dan non akademik.

3. Ditinjau dari kompetensi kepribadian guru
            Guru dikatakan profesional jika mereka memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Hal ini dapat terbentuk, jika dalam setiap melaksanakan tugas guru selalu mempertimbangkan segala tindakannya dari segala aspek yang melingkupinya. Ada beberapa kiat untuk menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian, yaitu : 
a.  Berusaha menjadi guru yang taat aturan.
b.  Menunjukkan rasa empati terhadap peserta didik.
c.  Menunjukkan kebanggaan sebagai guru.
d.  Menunjukkan konsistensi dalam berperilaku sesuai aturan yang berlaku.
e.  Menerapkan pendekatan kasih sayang dalam mengajar (memberi tanpa meminta imbalan pada peserta didik).
f.   Berprestasi yang dapat membanggakan peserta didik dan sekolah.
g.  Terbuka pada kritik yang disampaikan peserta didik, teman sejawat, dan siapapun yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki.
h.  Menunjukkan keikhlasan dalam mengajar.
i.   Berusaha menunjukkan keteladanan.
j.   Sesekali memberikan selingan ”siraman rohani” berupa nasihat positif yang rasional sebagai pembentukan kepribadian dan perilaku siswa yang baik. 



4.  Ditinjau dari kompetensi sosial guru
            Untuk menuju kepada profesionalisme yang berkaitan dengan kompetensi sosial ini, ada beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu : 
a.  Banyak bergaul dengan siapa saja tanpa memandang tingkatan usia dan status ekonomi. Dengan demikian ketika melakukan pendekatan dengan berbagai kalangan dapat beradaptasi dengan cepat.
b. Sering mengikuti aktivitas ilmiah / seminar, baik sebagai peserta maupun penyaji, sehingga memiliki keberanian di dalam mengemukakan gagasan / ide. Hal ini positif dalam menunjang kemahiran berkomunikasi di depan kelas ketika mengajar.
c.  Sering berbincang-bincang dengan peserta didik di saat-saat senggang tanpa harus dalam suasana formal. Seringkali guru takut kehilangan wibawa ketika melakukan hal tersebut, namun hal itu tidak akan terjadi ketika ketika mengajar di kelas kita mampu membuat penciptaan citra diri yang positif sebagai pengajar / pendidik. Dengan demikian, guru dapat bertindak sebagai sahabat, orangtua, pembimbing, maupun pendidik dengan penempatan diri yang sesuai.
d.  Menunjukkan keakraban melalui komunikasi yang bersahabat, sehingga peserta didik merasa nyaman dan tanpa ragu “curhat” bila ada masalah.
e.  Siap membantu peserta didik kapanpun diperlukan tanpa membeda-bedakan. 
f.  Memperlakukan peserta didik sesuai dengan kedudukannya, tidak meremehkan, dan selalu menghargai apapun keadaannya. Hal ini penting, karena keberhasilan belajar peserta didik selain dipengaruhi faktor intern juga hubungan sosialnya dengan guru (Slameto, 1993 ; 54). Ketertarikan peserta didik pada pembawaan guru yang ramah dan dapat diajak bicara akan menumbuhkan motivasi belajarnya.
g.  Memiliki kemampuan empati (tanggap dan peka terhadap keadaan anak didik) yang ditumbuhkan dengan cara sering berkomunikasi dan memperhatikan mereka. 
i.  Sebaiknya guru tidak mudah marah tanpa alasan yang jelas, karena akan meng-ganggu komunikasi selanjutnya dengan peserta didik. Rasa takut akan menyebabkan peserta didik menjauh, sehingga komunikasi tidak terjalin dengan baik.[3]

B.    Kiat Menjadi Guru Profesional Dalam Pandangan Islam.
Menjadi seorang pendidik memiliki keutamaan yang banyak sekali. Diantaranya adalah bahwa mendidik adalah jalan dakwah para Nabi dan Rasul, keutamaan lain yang bisa diperoleh seorang pendidik adalah pahala yang tidak terputus, selama ilmu yang ia ajarkan terus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.
Untuk menjadi seorang pendidik yang profesional dan Islami, maka hendaklah seorang guru memahami dan mengamalkan hal-hal sebagai berikut:
1.    Meniatkan ikhlas karena Allah semata.
2.    Membekali diri dengan ilmu.
3.    Menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya.
4.    Amanah terhadap pekerjaannya.
5.    Bersikap sabar menghadapi prilaku anak didiknya.[4]









BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kiat menurut kamus lengkap bahasa Indonesia berarti cara melakukan atau taktik. Sedangkan guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.
Jadi kiat menjadi guru profesional adalah cara yang dilakukan guru untuk mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai seorang guru. Kiat menjadi guru profesional dapat ditinjau dari kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik guru,  kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, serta ditinjau dari kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam.

B.       Saran
Semoga makalah ini dapat menambahwawasan kita mengenai kiat menjadi guru profesional dan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin . . .












DAFTAR PUSTAKA

Desy Anwar. -. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya:  Amelia Surabaya

Ibrahim Bafadal. 2008. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

http:herryokn.blogspot.com/2012/08/kiat-kiat-menjadi-guru-profesional 2.html

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kiat-menjadi-pendidik-yang-profesional-dan-Islam.html




[1]Desy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, (Surabaya:  Amelia Surabaya,-), Hlm. 237
[2]Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), Hlm. 5
[3]Hhtp:herryokn.blogspot.com/2012/08/kiat-kiat-menjadi-guru-profesional 2.html
[4]http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kiat-menjadi-pendidik-yang-profesional-dan-Islam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar