BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Guru
adalah peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Guru menjadi pencetak
generasi penerus umat manusia. Jika guru mengajar asal-asalan dan tidak
profesional, maka akan beresiko dapat menghasilkan generasi penerus yang rusak
sehingga akan menghancurkan peradaban masyarakat.
Guru
juga merupakan salah satu unsur penting, apabila guru yang tidak mempunyai
sikap profesional maka murid yang di didik akan sulit untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Hal ini karena guru merupakan salah satu tumpuan bagi
Negara dalam dunia pendidikan.
Dengan
adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak
bangsa yang berkualitas pula. Oleh sebab itu sangat diperlukan guru profesional
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam makalah ini membahas mengenai apa saja
kiat menjadi guru profesional baik ditinjau dari kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik guru, kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, serta ditinjau dari
kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam. Harapan penyusun nantinya
semoga kita semua menjadi guru yang profesional.
B.
Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi profesional guru?
2.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru?
3.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian
guru?
4.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru?
5.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi sosial guru?
6.
Bagaimana
kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam?
C.
Tujuan
Adapun yang
menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu:
1.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi profesional
guru.
2.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru.
3.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian
guru.
4.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi pedagogik guru.
5.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru profesional ditinjau dari kompetensi sosial guru.
6.
Untuk
mengetahui kiat menjadi guru
profesional dalam pandangan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
KIAT MENJADI GURU PROFESIONAL
Sebelum kita lebih lanjut
membahas tentang kiat-kiat guru profesional, ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu apa pengertian kiat. Kiat menurut kamus lengkap bahasa
Indonesia berarti cara melakukan atau taktik.[1]
Sedangkan guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya
sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.[2]
Jadi kiat menjadi guru profesional adalah cara yang dilakukan guru
untuk mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai
seorang guru.
A. Kiat Menjadi Guru Profesional
Untuk menjadi guru yang
profesional, maka harus berupaya seoptimal mungkin memenuhi keempat kompetensi,
yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Adapun
kiat-kiat agar dapat menjadi guru profesional ditinjau dari keempat kompetensi
tersebut adalah :
1. Ditinjau dari kompetensi profesional guru
Seorang guru yang
profesional sangat dituntut untuk dapat menguasai materi secara mendalam,
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang koheren dengan materi ajar, hubungan
konsep antar mata pelajaran terkait, dan mampu menerapkan konsep-konsep
keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai hal tersebut, maka ada
beberapa kiat yang dapat dilakukan, yaitu :
a. Selalu berusaha agar tidak
ketinggalan perkembangan ilmu yang berkaitan dengan bidang studi yang
diajarkan.
b. Carilah keanehan hubungan antar
konsep yang mudah diingat.
c. Selalu berusaha sharing
dengan guru satu bidang studi, baik dari kelas yang setingkat maupun yang
berbeda tingkat, agar wawasan ilmu selalu bertambah (terjadi pengayaan ilmu).
e. Berusaha membuat ringkasan
setiap materi pokok, baik yang berupa materi teoretis maupun rumus-rumus untuk
perhitungan.
f. Berusaha mengaitkan setiap
konsep yang diajarkan dengan kehidupan peserta didik agar tercipta pembelajaran
yang bermakna (meaningful learning).
2. Ditinjau dari kompetensi
pedagogik guru
Seorang guru yang ahli di
bidang ilmu tertentu belum tentu ahli dalam mengajarkan kepada orang lain.
Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang mampu
mengelola program belajar-mengajar.
Berikut ini beberapa
kiatnya.
a. Membuat perencanaan yang
matang mengenai semua yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
b. Melakukan persiapan
pembelajaran.
c. Berusaha mencari strategi
pembelajaran yang baru, baik strategi menerapkan metode-metode pembelajaran
baru yang memenuhi PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan).
d. Refleksi diri setiap
selesai pertemuan.
e. Senantiasa mengasah
kemampuan dasar mengajar.
f. Berusaha hafal semua siswa.
g. Piawai dalam memodifikasi
metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, potensi
sekolah, dan ketersediaan sarana prasarana, dan memper-timbangkan kemampuan
akademis, tenaga, waktu, dan biaya.
h. Berusaha menciptakan
suasana rileks dalam belajar dengan cara menyelingi berbagai aktivitas
menyenangkan.
i. Memperluas dan memperdalam materi ajar sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif peserta didik.
j. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan.
k. Mampu membimbing peserta didik dalam pengembangan potensi akademik dan non
akademik.
3. Ditinjau dari kompetensi kepribadian guru
Guru dikatakan profesional jika mereka memiliki
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Hal ini dapat terbentuk, jika dalam
setiap melaksanakan tugas guru selalu mempertimbangkan segala tindakannya dari
segala aspek yang melingkupinya. Ada beberapa kiat untuk menjadi guru
profesional ditinjau dari kompetensi kepribadian, yaitu :
a. Berusaha menjadi guru yang taat aturan.
b. Menunjukkan rasa empati terhadap peserta didik.
c. Menunjukkan kebanggaan sebagai guru.
d. Menunjukkan konsistensi dalam berperilaku sesuai aturan yang berlaku.
e. Menerapkan pendekatan kasih sayang dalam mengajar (memberi tanpa meminta
imbalan pada peserta didik).
f. Berprestasi yang dapat membanggakan peserta didik dan sekolah.
g. Terbuka pada kritik yang disampaikan peserta didik, teman sejawat, dan
siapapun yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki.
h. Menunjukkan keikhlasan dalam mengajar.
i. Berusaha menunjukkan keteladanan.
j. Sesekali memberikan selingan ”siraman rohani” berupa nasihat positif yang
rasional sebagai pembentukan kepribadian dan perilaku siswa yang baik.
4. Ditinjau dari kompetensi sosial guru
Untuk menuju kepada profesionalisme
yang berkaitan dengan kompetensi sosial ini, ada beberapa kiat yang dapat
dilakukan, yaitu :
a. Banyak bergaul dengan siapa saja tanpa
memandang tingkatan usia dan status ekonomi. Dengan demikian ketika melakukan
pendekatan dengan berbagai kalangan dapat beradaptasi dengan cepat.
b. Sering mengikuti aktivitas ilmiah / seminar,
baik sebagai peserta maupun penyaji, sehingga memiliki keberanian di dalam
mengemukakan gagasan / ide. Hal ini positif dalam menunjang kemahiran
berkomunikasi di depan kelas ketika mengajar.
c. Sering berbincang-bincang dengan peserta didik
di saat-saat senggang tanpa harus dalam suasana formal. Seringkali guru takut
kehilangan wibawa ketika melakukan hal tersebut, namun hal itu tidak akan
terjadi ketika ketika mengajar di kelas kita mampu membuat penciptaan citra
diri yang positif sebagai pengajar / pendidik. Dengan demikian, guru dapat
bertindak sebagai sahabat, orangtua, pembimbing, maupun pendidik dengan
penempatan diri yang sesuai.
d. Menunjukkan
keakraban melalui komunikasi yang bersahabat, sehingga peserta didik merasa
nyaman dan tanpa ragu “curhat” bila ada masalah.
e. Siap membantu peserta didik kapanpun diperlukan
tanpa membeda-bedakan.
f. Memperlakukan peserta didik sesuai dengan
kedudukannya, tidak meremehkan, dan selalu menghargai apapun keadaannya. Hal
ini penting, karena keberhasilan belajar peserta didik selain dipengaruhi
faktor intern juga hubungan sosialnya dengan guru (Slameto, 1993 ; 54).
Ketertarikan peserta didik pada pembawaan guru yang ramah dan dapat diajak
bicara akan menumbuhkan motivasi belajarnya.
g. Memiliki kemampuan empati (tanggap dan peka
terhadap keadaan anak didik) yang ditumbuhkan dengan cara sering berkomunikasi
dan memperhatikan mereka.
i. Sebaiknya guru tidak mudah marah tanpa alasan
yang jelas, karena akan meng-ganggu komunikasi selanjutnya dengan peserta
didik. Rasa takut akan menyebabkan peserta didik menjauh, sehingga komunikasi
tidak terjalin dengan baik.[3]
B.
Kiat Menjadi
Guru Profesional Dalam Pandangan Islam.
Menjadi seorang
pendidik memiliki keutamaan yang banyak sekali. Diantaranya adalah bahwa
mendidik adalah jalan dakwah para Nabi dan Rasul, keutamaan lain yang bisa
diperoleh seorang pendidik adalah pahala yang tidak terputus, selama ilmu yang
ia ajarkan terus diamalkan dan diajarkan kepada orang lain.
Untuk menjadi
seorang pendidik yang profesional dan Islami, maka hendaklah seorang guru
memahami dan mengamalkan hal-hal sebagai berikut:
1.
Meniatkan ikhlas karena Allah semata.
2.
Membekali diri dengan ilmu.
3.
Menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya.
4.
Amanah terhadap pekerjaannya.
5.
Bersikap sabar menghadapi prilaku anak didiknya.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kiat menurut
kamus lengkap bahasa Indonesia berarti cara melakukan atau taktik. Sedangkan
guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam
melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari.
Jadi kiat
menjadi guru profesional adalah cara yang dilakukan guru untuk mengelola
dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai seorang guru.
Kiat menjadi guru profesional dapat ditinjau dari kompetensi profesional guru, kompetensi pedagogik guru, kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, serta ditinjau dari
kiat menjadi guru profesional dalam pandangan Islam.
B.
Saran
Semoga makalah
ini dapat menambahwawasan kita mengenai kiat menjadi guru profesional dan
bermanfaat untuk kita semua. Aamiin . . .
DAFTAR PUSTAKA
Desy Anwar. -. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia Surabaya
Ibrahim
Bafadal. 2008. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
http:herryokn.blogspot.com/2012/08/kiat-kiat-menjadi-guru-profesional
2.html
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kiat-menjadi-pendidik-yang-profesional-dan-Islam.html
[1]Desy Anwar, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru, (Surabaya: Amelia Surabaya,-), Hlm. 237
[2]Ibrahim
Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008), Hlm. 5
[3]Hhtp:herryokn.blogspot.com/2012/08/kiat-kiat-menjadi-guru-profesional
2.html
[4]http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/kiat-menjadi-pendidik-yang-profesional-dan-Islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar